RENCANA VS KEINGINAN

Rencana VS Keinginan


Dalam menjalani kehidupan kita sering lupa kemana arah tujuan kita. Kita sering lupa dari mana kita berasal. Untuk mengantisipasi hal itu beberapa pakar menganjurkan agar kita memiliki rencana dalam kehidupan. Bahkan di suatu kelompok ada yang sampai mengharusan anggotanya untuk menulis rencananya di kertas lalu di tempel di dinding agar tidak lupa.

Berkaca dari uraian diatas, apakah ada yang salah dengan itu semua. ? 

Jawabanya mungkin tidak ada yang salah, namun mari bersama kita cermati pendapat yang berikut ini.

A : Rencana

Kita adalah makhluk yang hanya bisa merencanakan, dan semua keputusan itu mutlak ditangan Sang Pencipta.
Maka, bila kita merencanakan sesuatu bukankah itu sama saja kita mau menandingi rencana tuhan.

contoh :
saya berencana naik gunung di akhir pekan.
kenyataanya saya tidak jadi naik gunung karena hujan.
Damas Wakanimation
Sumber image http://ahfaalfatih.blogspot.com/2013/05/indahnya-rencana-allah-swt.html


B : Keinginan

Berbeda dengan rencana, maka keinginan lebih bisa diartikan sebagai doa. 
Cermati contoh berikut :

Saya ingin naik gunung di akhir pekan.

Kalimat diatas adalah keinginan, jadi kalau itu didengar oleh Sang Pencipta maka bisa jadi keinginan itu di masukan dalam rencana -Nya. Berbeda dengan rencana jika itu didengar oleh Sang Pencipta maka apakah mungkin kita membuat rencana sendiri diluar rencana yang sudah ditetapkan oleh-Nya.

Mungkin ini sedikit membingungkan. Namun jika kita bisa memahami secara kaidah bahasa, alangkah baiknya jika semua itu kita ungkapkan dengan kata KEINGINAN bukan RENCANA. Hal ini lebih baik, karena kita tidak seolah - olah akan menandingi rencana Tuhan. tapi kita memohon kepada Tuhan atas keinginan kita. dan Barangkali keinginan kita di masukkan dalam rencana-Nya.

Semoga hal yang sedikit ini mampu mengubah cara dan pola berfikir kita. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Komentar